Sudah bukan rahasia jika Andik Vermansah memastikan diri untuk menjalani trial
selama sepekan bersama Ventforet Kofu. Bakat pemain Persebaya Surabaya
ini rupanya menarik minat klub J-League tersebut untuk menjajal
kemampuannya bersama tim reserve menghadapi Shimizu S-Pulse di Kofu, Minggu (6/10) lusa.
Namun bakat sepakbola di tanah air bukan hanya Andik, sejumlah nama dinilai pantas oleh redaksi Goal Indonesia untuk
mendapat kesempatan berkiprah di luar Asia Tenggara, terutama J-League.
Mereka terdiri dari paduan pemain berpengalaman maupun pemain muda yang
mulai unjuk gigi di pentas sepakbola nasional.
Tak bisa
dimungkiri kalau Jepang memiliki kompetisi yang jauh lebih baik daripada
Indonesia. Reputasi Jepang dalam sepakbola pun sudah sangat besar di
Asia dan sudah pula dikenal di dunia. Wajar jika J-League menjadi target
realistis bagi pemain tanah air untuk mengembangkan karier di level
internasional. Kesempatan yang diberikan J-League kepada Andik telah
pula membuka pintu kepada pemain-pemain Indonesia lain untuk berkiprah
di kompetisi dengan level yang lebih tinggi.
Berikut lima nama yang dinilai layak untuk berkiprah di J-League, menurut Goal:
Boaz Solosssa (Striker, 27 tahun) |
Bakat Boaz sudah lama menarik minat beberapa klub luar
negeri. Kami juga menganggap dia telah pantas untuk menjajal kompetisi
mancanegara, terlebih dengan usianya yang terbilang sudah berada di
puncak karier. Ia kerap menjadi topskor di kompetisi domestik, selalu
dipercaya mengisi skuat tim nasional Indonesia, dan sosok yang makin
dewasa sebagai kapten Persipura maupun timnas. Semuanya alasan kuat
untuk berangkat ke J-League. |
Ahmad Bustomi (Gelandang, 28 tahun) |
Indonesia sempat lama merindu sosok lini tengah seperti
Bustomi. Gaya mainnya sangat cocok dengan tuntutan sepakbola masa kini.
Ia mampu mengatur ritme permainan di lini tengah serta menjadi
penghubung antara lini belakang dan depan. Fisiknya pun masih terbilang
bugar untuk bermain penuh selama 90 menit. Semoga pemain yang sempat
dirumorkan akan berkiprah ke J-League ini mampu mewujudkan misi itu
dalam waktu dekat, mengingat usianya sudah 28 tahun. |
Evan Dimas (Gelandang, 18 tahun) |
Pemuda yang sedang naik daun dan makin dikenal ini
menjadi sosok yang inspiratif bagi timnya kala menjuarai Piala AFF U-19
lalu. Ia bisa mendikte ritme permainan di lini tengah dan juga baik
dalam meredam serangan. Kepercayaan dirinya untuk melakukan spekulasi
sepakan jarak jauh pun kerap berbuah gol. Di usia muda ini, rasanya
pergi ke Jepang adalah jalan yang baik. Tidak soal bermain di J1 atau J2
karena pilihan apa pun merupakan destinasi sempurna guna mematangkan
permainan. Apalagi pengalaman Evan mengikuti program Nike The Chance di
Barcelona dapat menjadi bekal bagus untuk bermain di luar negeri. |
Rasyid Bakri (Gelandang, 22 tahun) |
Postur mungil tak menjadi kendala bagi dirinya menjadi
petarung di lini tengah. Layaknya gelandang kelahiran Makassar lainnya
yang dikenal fans sepakbola tanah air, Rasyid sangat rajin naik turuna
membantu serangan dan pertahanan. Kegigihan dan mobilisasi seperti itu
mumpuni untuk membawanya ke level yang lebih tinggi. Tak perlu buru-buru
menembus divisi teratas J-League, karena dengan usia muda divisi bawah
liga dapat menjadi batu loncatan yang baik bagi penggawa PSM Massar ini. |
Kurnia Meiga (Kiper, 23 tahun) |
Meski usianya tergolong muda, Kurnia sudah memilki jam terbang tinggi di
sepakbola Indonesia. Sosoknya tegas, punya kemampuan refleks hebat, dan
tak canggung menegur seniornya di lini pertahanan supaya lebih fokus
kala bertanding. Dengan pengalamannya, ia patut mencoba tantangan baru
di level yang lebih tinggi lagi. Sejak uji coba melawan Belanda, posisi
utama penjaga gawang timnas senior Indonesia mulai diperolehnya. Semua
orang setuju kalau Kurnia dapat mempertahankan posisi itu untuk periode
yang panjang. Kesempatan bermain di luar Asia Tenggara, terutama
J-League, bakal menambah kemampuan dan predikatnya yang telah ada saat
ini.
|
By Goal.com
0 komentar:
Posting Komentar