Perairan Indonesia sangat
menggairahkan bagi para peselancar. Debur ombak di Sumatera, Bali,
sampai Sulawesi tak henti-henti menyanyikan rayuan agar mereka terjun
melawan gulungan ombak di sana.
Jika Nusa Dua, Tanah Lot,
dan Pantai Sorake sudah terlalu biasa dan tak menantang lagi, ada satu
tempat yang bisa menjadi surga baru. Lokasinya di Pelalawan, Riau.
Keunikan ombak di sini kerap memancing minat peselancar dunia.
Pasalnya, mereka tak
harus melawan ombak laut. Papan selancar hanya akan beradu dengan sebuah
sungai bernama Kampar. Meski begitu, sang ombak tetap menantang. Ia
bisa seliar ombak laut. Hanya saja, warnanya kecoklatan mengikuti air
sungai.
Mengutip laman Indonesia Travel,
fenomena alam itu timbul karena pertemuan arus Sungai Kampar dengan
Laut Cina Selatan. Penduduk setempat menyebutnya dengan “Ombak Bono”. Ia
menjulang tinggi, sekitar empat sampai enam meter.
Menariknya, ombak itu
pernah membentuk tujuh gulungan berturut-turut. Ia sampai mendapat
julukan “Ombak Tujuh Hantu”. Konon, ombak itu sangat besar hingga dapat
menghancurkan sampan masyarakat. Tak sedikit kapal yang dibuat terbalik
dan tenggelam olehnya.
Mitos yang berembus,
ombak itu juga memiliki kekuatan magis. Pendekar Melayu pesisir harus
menundukkannya jika ingin meningkatkan kesaktian. Mereka nekat bersampan
ke tengah gulungan ombak. Jika tetap utuh, artinya mereka ahli menjaga
keseimbangan.
Beragam kisah di sekitar
Ombak Tujuh Hantu membuat para peselancar dan wisatawan makin penasaran.
Alhasil, area Ombak Bono ramai dikunjungi hingga kini. Waktu terbaik
adalah saat bulan purnama, karena ombak bisa menggulung begitu besar.
Untuk mencapai lokasi
Ombak Bono, bisa melalui Desa Teluk Meranti, Pangkalan Kerinci Riau.
Gelombang tinggi sudah bisa dilihat dari sana. Wisatawan yang sekadar
ingin melihat ombak bisa menyambangi teluk itu.
By Viva.co.id
0 komentar:
Posting Komentar